my blog ...WELCOME.... Vier Zoldhic

Bookmark and Share

Playlist

Ada apa dgn "BANGSA MAYA" ???





weitss ada banyak isu or desas-desus ttg KIAMAT 2012 ..
psti dah pda tau dund n' bru" in film'a udah ditayangin nahh bangsa maya lmyan bsar
brptispsi dlm isu inn cz,,,,,,
ini ad sedikit ttg bangsa maya ,,,,,
slamat membacaaa,,.,...

Dalam kalender bangsa Maya, diramalkan bahwa pada periode 1992-2012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru.

Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya bagaikan
turun dari langit, mengalami zaman yang cemerlang, kemudian lenyap secara misterius. Mereka menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi dari pada penanggalannya membuat orang takjub!

Sekelompok masyarakat yang misterius ini ti
nggal di wilayah selatan Mexico sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras. Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka. Para arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali buku-buku mereka di perpustakaan Mayan semuanya sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa system kalender yang membingungkan tersisa sampai sekarang.

Seorang sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan
Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, dimana prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia. Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistim galaksi tata surya kita sedang mengalami ‘The Great Cycle’ (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun bumi. Dengan kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.

Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sanga
t mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya.

Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bu
mi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi.

Pada 31 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain
galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia.

Dalam perhitungannya, bangsa Maya tidak menyinggung tentang apa penyebab peradaban kali ini berakhir. Ada sedikit yang kelihatannya jelas, bahwa berakhirnya ‘hari itu’ sama sekali bukan berarti malapetaka apa yang datang menghampiri, melainkan mengisyaratkan kepada seluruh umat manusia akan adanya transisi dalam kesadaran dan spiritual kosmis, selanjutnya masuk ke peradaban baru. Tahun 755 Masehi, seorang rahib Maya pernah meramal, setelah tahun 1991 kemudian, akan ada dua peristiwa penting terjadi pada manusia yaitu kebangkitan kesadaran, dan pemurnian bumi serta regenerasinya.

Mulai 1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut ‘Periode Regenerasi Bumi”. Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara terhadap orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.

Dari titik pandang ilmu pengetahuan umat manusia sekarang, hal itu benar-benar tidak dapat dipercaya. Mungkin saja bangsa Maya sedang membicarakan tentang galaksi Bima Sakti (Milky Way), yang mana ilmu pengetahuan dan teknologi kita belum juga sampai ke solar sistim, seperti pepatah orang Tionghoa mengatakan “Serangan musim panas tidak dapat menjelaskan es di musim dingin”. Fenomena kosmik yang diperlihatkan oleh kalender Maya adalah benar-benar berharga dari suatu penyelidikan yang serius oleh umat manusia sekarang ini.
ARAH RAMALAN ITU

Sejak tahun 1992 sampai 2012 nanti, bagaimana terjadi “pemurnian” dan bagaimana pula terjadi “regenerasi” pada bumi kita ini, tidak disebutkan secara detail oleh bangsa Maya. Dalam ramalan mereka pun tidak menyinggung tentang apa hal konkret yang memberikan semangat manusia untuk bangkit dari kesadaran dan bagaimana bumi mengalami permurnian, yang ditinggalkan oleh mereka kepada anak cucunya (barangkali tidak tercatat). Lantas, fenomena baru apa yang sudah bisa kita lihat sejak tahun 1992 sampai sekarang yang bisa kita kaitkan dengan ramalan bangsa Maya yang beradab itu?

Mengamati peristiwa besar 10 tahun belakangan ini (1992-2002), kelihatannya karakter alam semesta, ‘Zhen, Shan, Ren,’ (sejati, baik, sabar) yang diajarkan oleh Master Li Hongzhi, sebagai efek yang sedang ‘memurnikan’ hati manusia dan bumi ini. Kami menemukan dua bilangan yang bermakna, pada 1992 adalah persis tahun pertama kalinya Li Hongzhi mengenalkan ajarannya secara terbuka kepada masyarakat, ditengah-tengah kemrosotan moral umat manusia yang parah.. Dari tahun 1992-1999, dalam waktu yang singkat ini, pengikut latihan kultivasi jiwa dan raga ini sudah mencapai hampir 100 juta orang di daratan China. Kini, latihan ini bahkan sudah menyebar kelebih 60 negara. Melalui kultivasi yang terus-menerus, latihan ini dapat mencapai tujuan mengganti sel-sel manusia dengan materi energi tinggi dan meningkatkan moral manusia sesuai karakter alam semesta serta kembali ke jati diri yang asli.

Mungkin sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia, dan harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya yang trerbentuk sesudah kelahiran dapat menembus batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampoi sistim pengetahuan kita

semoga bermanfaat..



The first big snowstorm of the season hit Colorado in the last week of October 2009. Hundreds of flights were canceled at Denver International Airport, and interstate highways leading from Denver to Kansas, Nebraska, and Wyoming were closed due to blizzard conditions. Some locations in Colorado, Utah, and Wyoming received several feet of snow.

Sunny skies on October 31, 2009, allowed the Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) on NASA’s Aqua satellite to capture this view of the whitened landscape. Snow highlights the rugged mountains as well as the urban and agricultural landscapes of the plains. The top image is a regional view and the bottom image is a close-up of the snow contouring the South Platte River in northeastern Colorado.

Snow accumulation during a single event can vary considerably from place to place depending on whether a location is upslope (more snow) or downslope (less snow) with respect to the storm’s prevailing winds. During this event, winds were predominantly from the north. Air moving southward from the Wyoming-Colorado border blew downslope toward the South Platte River Valley, and it dropped less snow. On the far side of the river, however, the terrain rises and as the air climbed upslope, heavier snow fell. The difference in snow totals occurs because air that is descending generally warms and dries. Air that is forced to rise over elevated topography cools, and more water vapor condenses into rain or snow.

This pattern of heavy snow in upslope (north-facing) areas and less in downslope areas is repeated across the state, most obviously in river valleys oriented in an east-west direction, including the Gunnison and Rio Grande Valleys in Colorado and the Green River Valley in Utah. The National Weather Service’s Denver office provides a description of the weather conditions leading to this event

NASA Sebarkan Gambar Bumi Yang Menakjubkan !


nasa2008-01
Gambar : September, sinar matahari di sungai Amazon Brazil. (web NASA)

Situs web NASA Amerika “lookingatearth” mengumumkan sejumlah gambar Bumi yang sangat menggemparkan. Dalam gambar ini di antaranya termasuk foto awan di atas angkasa Laut Caspian, hutan Bolivia, pemandangan alam yang indah landasan es di Wilkin (Wilkins Ice Shelf) Antartika, termasuk juga beberapa landscape buatan manusia yang memiliki keindahan seni.

Menurut laporan CNN, semua gambar resolusi tinggi satelit ini dapat dinikmati secara gratis. Ketika orang-orang sudah bosan dan tidak semestinya memperhatikan pornografi dan topik bintang film yang tiada maknanya, bisa login di web NASA Amerika di lookingaterath web NASA “http://www.nasa.gov/” dengan sudut pandang baru melihat bumi yang indah.

nasa2008-02
Januari, awan di atas angkasa laut Caspian. (web NASA)

nasa2008-03
Februari, Topan debu pasir di pantai Morocco. (web NASA)

nasa2008-04
Maret, landasan es di Wilkin Antartika. (web NASA)

nasa2008-05
April, Pemandangan malam di Tokyo. (web NASA)

nasa2008-06
Mei, lahan pertanian di sekitar Khartoum Sudan. (web NASA)

nasa2008-07
Juni, air sungai Mississippi yang mengalir melalui Gulfport Illinois. (web NASA)

nasa2008-08
Juli, Badai Bertha. (web NASA)

nasa2008-09
Agustus, awan bercahaya di lapisan tengah atmosfer Asia Tengah. (web NASA)

Gempar..!!!!!!!!!!!


Anak usia 13 tahun dari Jerman ini luar biasa, bisa mengkoreksi hasil perhitungan NASA tentang probabiliti tabrakan sebuah komet atau asteroid dengan Bumi kita pada tahun 2029 nanti. Si bocah ini menghitung, kemungkinan tabrakannya 1: 450 , sementara NASA menghitung kemungkinannya 1: 45.000, dan European Space Agency (ESA) mengatakan pernyataan anak kecil ini yang benar
Siswa Usia 13 Tahun Bicara Soal Ancaman Asteroid Tabrak Bumi Berlin – Seorang siswa Jerman berusia 13 tahun punya pendapat sendiri mengenai asteroid yang menabrak bumi. Pernyataan Nico Marquardt ini mengkoreksi perkiraan NASA.
Nico Marquardt menggunakan temuan teleskopis dari Institute of Astrophysics in Potsdam (AIP) yang memperhitungkan 1 dari 450 kesempatan asteroid Apophis akan menabrak bumi. Hal ini seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/4/2008).
NASA awalnya menaksir hanya 1 dari 45.000 kesempatan asteroid yang akan bertubrukan dengan bumi. Tetapi European Space Agency (ESA) mengatakan pernyataan anak kecil ini benar.
Dalam perkiraannya, siswa ini mempertimbangan risiko berputarnya Apophis pada satu atau lebih dari 40.000 satelit orbit bumi hingga berakhir pada 13 April 2029.
Satelit-satelit itu berjalan di 3,07 kilometer per detiknya hingga 35.880 kilometer di atas bumi, dan asteroid Apophis melintasi orbit bumi dengan jarak 32.500 kilometer.
Jika asteroid menabrak satelit pada 2029, ini akan mengubah jalannya yang membuat asteroid menghantam bumi di atas orbit berikutnya pada 2036.
NASA dan Marquardt setuju jika asteroid menabrak bumi, akan menciptakan bola besi dan iridium dengan lebar 320 meter dan berat 200 miliar ton yang akan menabrak Samudera Atlantik. Guncangannya dapat menimbulkan gelombang tsunami yang besar dan menghancurkan. Selain itu muncul awan kelabu yang tebal dan membuat langit menjadi gelap

Apakah komputer NASA berhasil membuktikan hari terpanjang Yosua?

Sekalipun kita percaya tentang kebenaran Alkitab akan hari terpanjang Yosua, namun klaim tentang NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) telah berhasil membuktikannya merupakan isapan jempol belaka.

Sebenarnya, klaim bahwa perhitungan astronomi telah membuktikan akan hari yang hilang tersebut telah berlangsung dari beberapa abad yang lalu. Namun dalam beberapa dekade terakhir ini, hal ini berkembang menjadi bahwa komputer NASA telah berhasil membuktikannya.

Tak ada seorangpun yang berhasil menyediakan bukti akan perhitungan tersebut - tentang bagaimana hari yang hilang itu ditemukan? Padahal hal inilah yang paling banyak orang ingin mengetahuinya. Bagaimana mungkin kita bisa mengetahui hari yang hilang itu kecuali kita mempunyai referensi tanggal yang tetap mengenai hari itu?

Faktanya kita harus melakukan pengecekan antara pencatatan astronomi maupun sejarah untuk mendeteksi akan adanya hari yang hilang tersebut. Bahkan untuk mendeteksi selisih waktu 40 menit diperlukan referensi yang akurat untuk menentukan perbedaan menit tersebut.

Adalah benar untuk mengetahui kapan dan dimana gerhana matahari terjadi ditentukan secara tepat. Tapi catatan kuno tidak mencatat waktu secara akurat, karena itu untuk melakukan pengecekana adalah suatu hal yang mustahil. Walaupun demikian sejarah mula-mula telah mencatat akan adanya gerhana matahari pada tahun 1217 SM, dua abad setelah Yosua

NASA Mengungkap Nasib Apophis dan Bumi

Benarkah Apophis akan mengakhiri nasib Bumi tahun 2036? Kalau sebelumnya cosmos4u sudah melakukan konfirmasi dengan Don Yeoman dari NEO tentang kemungkinan tabrakan tersebut, kali ini secara resmi pihak NASA-lah yang mengeluarkan rilis berita tentang kemungkinan tabrakan Apophis serta berita yang sedang beredar tersebut.

Dalam berita sebelumnya, Nico Marquardt, seorang siswa berusia 13 tahun, menyatakan Apophis akan menabrak Bumi dalam perbandingan 1:450. Berita yang beredar juga menyebutkan kalau Nico dan NASA sudah mencapai kesepakatan, bahkan NASA telah mengakui kalau ada kesalahan dalam perhitungan mereka.

Dari kantor Near-Earth Object (NEO) Program di NASA’s Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, Calif, dinyatakan bahwa NEO tidak pernah merubah estimasi yang ada saat ini terhadap kemungkinan tabrakan Apophis. Apophis tetap akan memiliki kemungkinan tabrakan yang rendah dengan Bumi yakni 1 : 45000 di tahun 2036. Bahkan NASA khususnya dari NEO Program menyatakan, para peneliti mereka belum pernah melakukan kontak maupun korespondensi dengan siswa tersebut.

Dalam berita sebelumnya, dinyatakan Nico Marquardt melakukan perhitungan terhadap kemungkinan tabrakan antara asteroid Apophis dengan satelit buatan sepanjang close encounter (pertemuan terdekat) degan Bumi pada tahun 2029.

Sayangnya, pada tahun 2029 saat asteroid Apophis tersebut mendekati Bumi, ia tidak akan melewati area di dekat sabuk utama satelit Geosynchronous. Dengan kata lain, kesempatan terjadinya tabrakan dengan satelit buatan sangat jauh.

Karena itu, pertimbangan skenario kemungkinan tabrakan dengan satelit tetap tidak akan mempengaruhi kemungkinan tabrakan yang sudah diperhitungkan saat ini, yakni satu berbanding 45.000.

NASA, khususnya program NEO, bertugas untuk mendeteksi dan mencari jejak asteroid dan komet yang melintas dekat Bumi. Mereka akan mencari dan menghitung jejak orbit si objek untuk menentukan apakah peristiwa itu berbahaya bagi Bumi atau tidak.

Sistem Klasifikasi Galaksi

Galaksi adalah bentuk pengelompokan bintang terbesar di alam semesta. Namun keberadaan bintang-bintang sebagai penyusun sebuah galaksi tidak diketahui sampai tahun 1920an. Sebelumnya, galaksi yang diamati menyerupai awan itu disebut nebulae, karena pengamatan pada saat itu tidak dapat memberikan resolusi yang cukup untuk memisahkan bintang-bintang penyusun galaksi. Dengan adanya kemajuan teknologi teleskop dan fotografi, bintang-bintang dalam sebuah galaksi mulai dapat diamati.Salah seorang pengamat galaksi adalah Hubble, yang dapat mengidentifikasi bintang-bintang variabel yang terdapat di galaksi Andromeda (M31).

Bintang-bintang tersebut ternyata bersifat sama dengan Cepheid yang ditemukan dalam galaksi Bima Sakti. Kemudian dari hubungan periode - luminositas, Hubble mendapatkan bahwa jarak Andromeda dari Bima Sakti adalah tidak kurang dari 300 kpc, yang berarti bahwa Andromeda berada di luar Galaksi Bima Sakti yang berukuran 50 kpc. Hal ini menjadi penting karena sebelumnya semua nebulae diperkirakan sebagai bagian dari Bima Sakti. Sekarang telah diketahui bahwa jarak Andromeda adalah sekitar 800 kpc.

Terdapat banyak bentuk galaksi di alam semesta ini. Untuk memudahkan dalam mengenali dan membedakan jenis dan bentuk suatu galaksi dibandingkan galaksi lainnya, diperlukan sistem identifikasi yang dapat dipakai di seluruh dunia. Pada tahun 1936, dalam buku The Realm of Nebulae, Hubble membuat pengelompokan galaksi dengan sistem yang lebih dikenal sebagai diagram garpu tala (tuning fork diagram). Sistem ini adalah yang pertama dibuat dan yang paling umum dipakai hingga saat ini. Dalam penggolongan ini, secara umum terdapat empat kelas galaksi, yaitu galaksi elips, lenticular, spiral, dan irregular untuk galaksi yang memiliki bentuk tidak beraturan.

Galaksi elips memiliki bentuk bundar/elips dan tidak terlihat memiliki piringan pada strukturnya. Menurut Hubble, galaksi elips ini dibagi dalam subkelas berdasarkan bentuknya. Penamaannya menggunakan kode En, dengan E berarti elips, sedangkan n menunjukkan perbandingan antara sumbu mayor (a) dan minor (b) galaksi dengan rumusan n = 10 [1 - (b/a)]. Artinya, galaksi elips yang terlihat bundar dinamakan E0, sedangkan galaksi elips yang sumbu mayornya sebesar dua kali sumbu minornya dinamakan E5, dan seterusnya semakin pipih hingga E7.

Galaksi lenticular adalah galaksi berbentuk piringan yang merupakan peralihan antara elips dan spiral. Galaksi ini diberi kode S0. Galaksi lenticular ini memiliki bagian inti yang elips dan memperlihatkan adanya struktur piringan, namun pada bagian piringannya tidak terdapat lengan spiral.

Kelas galaksi berikutnya adalah galaksi spiral, yaitu galaksi yang berbentuk piringan dan mempunyai struktur lengan spiral. Kode penamaannya adalah S. Galaksi kelas lenticular dan spiral ini terkadang memiliki struktur bar pada piringannya. Untuk itu Hubble memberikan tambahan kode B pada penamaan masing-masing kelas galaksi yang memiliki bar: SB0 untuk galaksi lenticular dan SB untuk galaksi spiral.

Galaksi spiral normal (S) dan dengan bar (SB), terbagi lagi dalam subkelas a, b, dan c, yang dibedakan menurut dua hal berikut: (1) perbandingan kecerlangan antara komponen bulge dan piringan; dan (2) seberapa dekat jarak antar lengan spiral. Galaksi kelas Sa memiliki bulge lebih besar dan lengan spiral yang lebih rapat jika dibandingkan dengan galaksi kelas Sb dan Sc. Hal yang sama juga berlaku untuk galaksi spiral dengan bar (SB). Penamaan dalam subkelas ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan secara tegas. Sehingga, sebuah galaksi dapat termasuk dalam kelas Sab, atau Sbc, dan seterusnya. Lalu bagaimana dengan Galaksi kita, Galaksi Bima Sakti? Dalam penggolongan Hubble ini, Galaksi Bima Sakti ternyata tergolong kelas SBbc.

Clock

NOW


Chat

visitors

website hit counter
Hit counter provided by hit counter site.

follow